Senin, 08 September 2014

Cerita Kita

Hari ini adalah hari yang bahagia buatku. Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang - orang yang kita cinta dan orang-orang yang mencintai kita. Berbicara tentang cinta, ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya dan tidak akan pernah untuk melepaskan cintanya yaitu keluarga, terutama orang tua. Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini tak lepas dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang tua kita. Bahagiaku surga mereka dan deritaku pilu mereka. Karya Puji.

    Aku berdiri mengenakan tongga ini disebuah jalam setapak yang gelap dan sempit. 

    Pandanganku tertuju pada dua orang dikejauhan sana dengan senyuman yang tak asing dimataku.

    Dua orang yang sangat aku hargai , dua orang yang aku hormati, aku cintai dan aku sayangi. Mereka adalah Ayah dan Ibuku.

    Dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka. Seiring dengan langkah, terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan untukku selama ini.

     Ibu, beliau yang telah mengandungku selama 9 bulan, Ibu yang telah memperjuangkan hidup dan matinya , engkau juga merawatku tanpa pamrih dan engkau juga yang merawatku dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Ibu kau mengajariku berjalan sampai aku bisa berjalan engkau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa. Ibu kau bagaikan malaikatku dikala aku sedih engkau selalu ada untuk menghiburku. Ibu.. aku juga merasa engkaulah pahlawanku setiap aku kesusahan engkau selalu ada untuk membantuku

    Ayah yang telah mendidikku, beliau yang rela bekerja banting tulang, ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup.

     Detik demi detik,

     hari demi hari, bahkan

     tahun demi tahun.

Apa yang dapat aku lakukan untuk membalas semua yang telah mereka perjuangkan untukku. 

Sering kali aku tutup kuping, aku tak mau mendengarkan nasehat-nasehat mereka.

Sering banget aku berbohong kepada mereka untuk kepuasanku sendiri.

Sering aku melawan mereka jika mereka marah karena kenakalanku,

Sering juga Kubanting pintu kamar dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku, dan bahkan sering kali aku mengeluarkan kata-kata kasar yang tak pantas untuk mereka dengar dari bibirku "dasar cerewet, kuno, kolot ".

Tapi, apakah mereka memendam perasaan dendam terhadapku? Tidak, tidak sama sekali.

Mereka dengan tulus mema'afkan kekhilafanku, mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka. Bahkan mereka tetap menyebut namaku disetiap do'a-do'a yang mereka lantunkan hingga aku menjadi seperti searang ini.

     Ya Tuhan.... betapa durhakanya aku, sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti untuk hidupku.

Langkah-langkahku terhenti dihadapan mereka, ku pandangi Ayah dan Ibuku inci demi inci.
Badan yang dulu tegak dan kekar,kini mulai membungkuk,
Rambut yand dulu hitam, kini mulai memutih,dan
kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkeriput.

      Kutatap mata mereka yang berbinar-binar dan mulai meneteskan air mata bahagia....air mata haru,air mata bahagia bangga melihatku memakai tongga ini.
Kucium tangan mereka, kupeluk mereka sambil berkata "Ayah, Ibu, yang aku berikan hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah Ayah dan Ibu berikan selama ini".
       Terima kasih Yah,,,,
       Terima kasih Bu,,,,
Aku sayang Ayah dan Ibu sampai akhir hayatku.
                                                                               By : Puji Susanti


   



LINGKARAN KEHIDUPAN

Setiap insan di dunia ini pasti punya cinta dan kasih sayang bahkan merasakan cinta itu sendiri. Cinta terhadap Allah, Rosul Allah, kedua orang tua, saudara, dan teman. Mereka mempunyai cara yang berbeda untuk mengungkapkan terhadap orang-orang yang mereka cintai dan sayangi. Dengarlah wahai semuanya, terkadang hal yang seperti ini sering terjadi. Ketika seseorang memberikan cinta dan kasihnya kemudian kehilangan hidupnya. Dia yang mencintai dengan cara seperti ini. Apakah dia akan mati dan bahkan cinta itu akan ada setelah kematian datang?. Cerita ini adalah kisah yang berlanjut, yang menarik krindahan dimana ada seorang pemuda sebut saja Alfian. Pemuda ini sangat mencintai seorang gadis cantik yang bernama Rasya. Gadis tersebut begitu rupawan, ramah dan baik hati sehingga Alfian terpikat oleh tingkahnya itu dan semua orangpun mengenalnya.

Kisah percintaan mereka diketahui oleh semua orang yang biasa mereka sebut dengan nama Lingkaran Kehidupan. Alfian memiliki keinginan untuk hidup bersama, karena dia menemukan suatu keindahan didalamnya. Akan tetapi, dia tidak tahu dibalik keindahan tersebut ternyata ada suatu hal yang akan memperburuk suatu hubungan. Pemuda itu menyadari akan kesalahan yang telah dibuatnya bahwasannya dalam mimpinya memberi isyarat akan kehancuran hubungannya dengan Rasya. Ternyata keindahan itu, kisah cinta yang penuh kebahagiaan juga tangis kesedihan. Hal tersebut pada akhirnya dihianati Rasya. Dia tidak setia dan memberikan cintanya untuk pria lain. Hal ini adalah suatu ketidakadilan terhadap dirinya.

Suatu noda yang tidak bisa dihilangkan dan dibersihkan, kejahatan pun datang. Pria yang dicintai Rasya akhirnya membunuh Rasya, semakin perih hati Alfian dan menangis, setiap harinya Alfian selalu dihantui kematian dari gadis tersebut. Dia menyesal tidak bisa menolongnya. Kisah cinta yang berakhir dengan kesedihan.

Kepada para pembaca, cinta itu datang kapan saja dan pergi begitu saja. Cinta biru putih , cintanya remaja labil yang masih perlu hati-hati dan waspada. Maka dari itu tetap utamakan pendidikan. Cintai Allah dan RosulNYA, Cintai Kedua orang tua, saudara dan teman. Perjalanan masih sangat panjang. Tunjukkan kepada Indonesia bahwa aku adalah Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia, berprestasi, cerdas dan kreatif. Do it now or never success!!!!
By : Indah Kusuma Ayu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar